titian jalan kehidupan tak jua lurus
tak jua landai, tak jua mulus.
tiap tapak langkah tak pasti,
kadang goyah kadang kuat tak rapuh.

masa mengiring jejak hidup,
beri arah, peringatan dan berita,
ajari manusia tuk menapaki ikhlas.

sementara tumbuh melekat pribadi watak,
berikan bentuk hidup,
menjadi bentukan terarah dari diri.

ingatkan ikhtiar, doa, ikhlas
dan sujud, beri damai hati,
bekal di kefanaan dan di keabadian.




-22 September 2009-


Email motivasi ini dikirimkan saat aku merasakan down dan telah melakukan kesalahan pada apa yang telah aku kerjakan, sehingga aku merasakan panik yang luar biasa untuk mempertanggung jawabkannya...

Berikut ini email dari kakakku (padahal ceritapun tidak ke beliau mengenai keresahanku =p)
--------

Gagal Adalah Sebuah Keputusan


Pernahkah Anda mengalami, dimana hasil dari usaha Anda tidak sesuai dengan harapan Anda. Pasti pernah. Saya juga pernah. Hal ini mungkin sangat biasa bagi para pebisnis. Target telah ditetapkan, strategi telah dipikirkan masak-masak, rencana telah disusun, dan tindakan pun telah dilakukan. Namun hasilnya? Ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kalau hasilnya sama atau melebihi yang kita harapkan tentu tidak apa-apa, tapi kalau jauh dibawah yang kita harapkan, terkadang membuat kita berpikir, yah ... gagal deh.

Tapi sesungguhnya apakah gagal itu? Saya jadi teringat sebuah cerita. Anda mungkin pernah mendengarnya dari orang lain. Tapi tidak apa-apa, saya ulang saja. Ini tentang seorang dukun Indian tua yang terkenal sangat sukses. Seperti Anda tahu, tugas utama dukun Indian adalah melakukan tarian memanggil hujan. Tidak setiap kali dukun Indian menari akan terjadi hujan, makanya tingkat keberhasilan dukun Indian diukur dari berapa kali hujan terjadi dibanding berapa kali dia menari.

Nah, dukun Indian kita ini tingkat keberhasilannya mencapai 100%. Setiap kali dia menari, pasti terjadi hujan. Sementara tingkat keberhasilan dukun Indian lain, rata2 hanya 50% – 60%.
Berita kehebatan sang dukun tua tadi sampai ke telinga seorang dukun muda yang sangat berbakat. Dukun muda ini penasaran karena tingkat keberhasilannya baru 70%.
Jadi rata2 dari 10 kali dia menari, tujuh kali berhasil terjadi hujan. Penasaran, dukun muda ini pun memutuskan untuk "apprentice" kepada dukun tua.

Dipelajarinya setiap langkah, gerak, dan mantra yang diucapkan si dukun tua. Dukun muda pun melakukan duplikasi. Bahkan tidak berani ATM – Amati Tiru Modifikasi, tapi ATP - Amati Tiru Persis. Hingga dukun muda pun puas karena sudah bisa menduplikasi tarian pemanggil hujan milik dukun tua. Dukun muda pun kembali ke kampung nya.

Namun, setelah menerapkan seluruh ilmu dukun tua, ternyata tingkat keberhasilannya hanya naik sedikit menjadi 75% masih jauh dari 100%. Dukun muda pun kembali ke kampung dukun tua untuk protes, karena pasti masih ada rahasia yang disembunyikan. Dukun muda pun mendemonstrasikan tarian nya di depan dukun tua.

Dukun tua setelah mengamati mengkonfirm bahwa tarian dan mantra2 dukun muda sudah betul dan tidak ada yg salah. Dukun muda pun semakin bingung, apa perbedaan antara dia dan dukun tua. Dukun muda pun pamit pulang.

Sesaat sebelum dukun muda meninggalkan tenda, dengan mengisap pipa rokoknya dukun tua berkata: "Oh ya, sudahkah aku katakan, bahwa setiap aku menari, aku tidak pernah berhenti hingga hujan datang?" Ya. Tidak pernah berhenti! Itulah perbedaan antara sang dukun yang sukses 100% dengan yang lain.

Keputusan untuk berhenti, atau terus, itulah rupanya gerbang yang membedakan antara keberhasilan dan kegagalan. Ketika Anda menghadapi bahwa hasil yang Anda harapkan tidak sesuai rencana Anda, ada dua pilihan bagi Anda:

- Berhenti, dan mendeklarasikan kegagalan, atau
- Menganggap hasil tadi sebagai feedback untuk merevisi strategi Anda, dan Anda mencoba kembali dengan strategi baru.

Jika Anda memilih gagal, maka pilihan pertama dapat Anda ambil. Sementara orang-orang yang tidak pernah gagal, akan memilih pilihan kedua. Mereka menjadikan hasil yg tidak sesuai harapan tadi sebagai masukan, menyusun strategi baru, dan mencoba kembali. Kalau hasilnya masih tidak sesuai, strategi kembali dirumuskan ulang, dan tindakan baru diambil. Demikian berulang-ulang. Hingga "turun hujan". Jadi gagal, dan juga berhasil, adalah sebuah keputusan.
Terserah Anda.



-------

Setelah membacanya.. aku menjadi sedikit lebih tenang... Karna keberhasilan berada pada semangat, pada pikiran dan pada usaha kita. Kalau kita belum berusaha kita sudah menyatakan bahwa kita kalah, itu adalah keputusan kita untuk memilih gagal.
Yup.. aku akan mengatakan pada pikiran, semangat dan jiwaku bahwa aku akan berhasil... Oleh kaena itu aku akan berusaha semaksimal mungkin. Karna pilihan itu berada pada tanganku sendiri. Aku ga mau berpikir untuk gagal. Aku akan mmengatakan pada diri sendiri bahwa aku bisa, dan aku akan menang.... Insya Allah...


Cerita ini ku kutipdari cerita teman kakakku yang kubaca lewat email pagi ini..

Anak saya yang pertama, punya sebuah “buku impian” yang ditulis diam2 di kamarnya. Kemarin, saya memperoleh privilege untuk membaca buku impian nya. Dan saya cukup kaget dengan apa yang ditulis anak saya. Isinya dahsyat. Mulai dari nama SMP favorit (dengan tulisan besar2 dibawahnya: Diterima!), nilai yang ingin dicapai lulus SD nanti, dengan siapa dia ingin menikah (ya, padahal dia baru 9 tahun), keinginan punya pesawat terbang sendiri, rumah di Hollywood dan Itali, bahkan dicantumkan juga punya uang sebesar $ 96 trilyun. Ya, dia menulis dalam dollar dan nol dua belas. Bapak nya saja tidak berani bermimpi se-dahsyat itu. Hampir saja saya nyletuk: “Emang kamu siapa? Paris Hilton?”

Saya jadi teringat cerita ikon internet marketing Indonesia, Anne Ahira, sewaktu mengikuti seminar internet marketingnya beberapa waktu lalu. Ahira kecil juga adalah pengkhayal yang hebat. Saking ingin nya keliling dunia, ia pernah menempelkan foto diri nya di kalender yang berisi gambar2 kota dunia. Jadi waktu kecil Ahira sudah punya “foto” dirinya didepan obyek wisata dunia, seperti misalnya di depan Golden Gate, Menara Eiffel, dsb. Gambar-gambar tadi di fotocopy dan ditempel di dinding. Ahira kecil ngotot, sekalipun Ibu nya mencoba meyakinkan bahwa keliling dunia hanyalah mimpi bagi anak seorang buruh pabrik dan penjual gado-gado.

Dan belakangan, Ahira dan Ibu nya menangis terharu setelah melihat foto Ahira yang dimuat di Kompas yang menggambarkan dia sedang di depan Golden Gate. Pose nya sama persis dengan foto khayalan Ahira sewaktu kecil.
Luar biasa. Thoughts become Things.

Pikiran anak-anak memang sangat jernih. Saya yakin sewaktu kecil kita semua berani bermimpi dengan segala kepolosan kita.
Tanpa ada ketakutan-ketakutan apakah mimpi kita akan menjadi nyata atau tidak. Barangkali konsep-konsep seperti: berpikir positif, law of attractions, dsb. sebenarnya sudah diinstall oleh Tuhan di otak kita semua sejak kita lahir. Hanya lambat laun pikiran jernih tadi hilang. Hingga saat kita dewasa, seringkali sangat sulit untuk diinstall ulang.

Anak-anak berpikir dengan cara yang berbeda dengan kita. Ada sebuah cerita, seorang konsultan yang sedang membantu memecahkan masalah di sebuah perusahaan yang sudah listed di bursa suatu ketika ikut menghadiri manajemen meeting untuk memecahkan suatu masalah. Sang konsultan membuat sebuah titik di papan tulis. Dan bertanya:“gambar apa ini?“. Seluruh anggota manajemen kompak dengan jawaban:“sebuah titik hitam di papan tulis putih“. Sang konsultan tiga kali mengulang pertanyaan yang sama, dan mendapat jawaban yang sama. Sang konsultan pun geleng-geleng kepala.“Kemarin saya menanyakan pertanyaan yang sama di sebuat TK, dan mendapat 50 jawaban yg berbeda...“ Ya, bagi anak-anak, titik hitam tadi dapat menjadi mata seekor burung, bola semut, lalat nemplok, dsb. Kreatifitas para pemimpin puncak perusahaan tadi kalah jauh dengan anak TK. Padahal kreatifitas sangat diperlukan dalam memecahkan masalah.

Tidak heran jika Picasso sampai pernah berkata: "Every child is an artist. The challenge is to remain an artist after you grow up". Ya, pelan-pelan kita berubah menjadi orang dewasa dengan meniadakan kehebatan cara berpikir anak-anak yang super kreatif itu.

Menurut pengamatan saya, anak-anak ternyata selalu menerapkan 3B yang seringkali sudah kita lupakan:

Berimajinasi
Anak-anak adalah gudang nya imajinasi. Hari ini mereka bisa menjadi guru, besok menjadi perawat, besok lagi menjadi pembalap, dsb. Hari ini bisa perang-perangan di tengah hutan, besok bisa di dalam pesawat angkasa. Imajinasi ternyata sangat penting dalam dunia pemasaran. Saya teringat cerita salah seorang teman saya yang pekerjaannya seorang marketer. Sebelum merumuskan strategi marketing. Bahkan jauh pada saat produk baru sedang di rumuskan, tim mereka berimajinasi. Misalnya dengan membayangkan bahwa produk tadi adalah sesosok manusia. Berapa umurnya, apa hobby nya, pekerjaanya, kemana kalau “hang-out”, minumnya apa, makanya apa, dst. Ini yang kemudian menjadi bahan untuk mengembangkan materi-materi iklan. Karena sudah memiliki imajinasi tentang “karakter“ produk tadi, maka penyusunan program marketing menjadi lebih mudah.

Buat anak-anak, tidak ada yang tidak mungkin. Imajinasi mereka spontan dan tidak terlalu memikirkan “the how” nya. Karena bagi anak-anak semuanya mungkin terjadi. Justru orang dewasa yang sering “menyabotase” pikiran jernih mereka dengan kata2: “ah, mana mungkin”.Bayangkan kalau cara berimajinasi anak-anak ini kita terapkan dalam menetapkan visi kita kedepan. Kita tidak akan diganggu dengan pikiran-pikiran negatif “ah mana mungkin” tadi.

Bermain
Bagi anak-anak semuanya hanyalah permainan. Dengan demikian tidak ada “masalah” bagi anak-anak. Semua hal bisa dilihat dari sisi yang menyenangkan. Lihat saja, sewaktu bencana banjir di Jakarta yang baru lalu, anak-anak yang justru ceria bermain di tengah banjir. Anak-anak lebih pandai melihat sisi menyenangkan dari setiap “persoalan”. Coba kalau ini kita terapkan dalam keseharian. Betapa “persoalan” akan lebih mudah kita hadapi. Semua menjadi permainan yang menyenangkan.

Saya dulu punya teman yang hampir putus asa karena punya banyak hutang. Saya juga sudah bingung mau ngomong apa. Ketika saya ucapkan kata-kata:” its just a game man …”, ternyata dia langsung bangkit kembali. Dia mendapat inspirasi bahwa bisnis yg dia jalani toh hanyalah permainan. Bahwa skor nya saat ini minus, hanyalah skor, dan mulai sekarang dia bisa bermain lebih bagus untuk mendapay skor yang lebih besar. Its just a game. And its fun!

Belajar
Siapa bilang anak-anak malas belajar. Justru mereka belajar setiap waktu. Saya pernah baca berita suatu penelitian di MIT yang menyimpulkan bahwa cara belajar anak2 itu seperti para scientist. Mereka sangat tertarik hubungan kausalitas. Bagaimana kalau saya melakukan ini, apa reaksi nya. Ini adalah dasar eksperimen. Dan banyak eksperimen yang mereka lakukan. Bagaimana kalau mobil-mobilan ini ban nya dicopot? Bagaimana kalau rambut boneka Barbie ini dipotong, dsb. Rasa ingin tahu yang besar ini, sebenarnya bisa menjadi pendorong kesuksesan yang luar biasa jika kita pertahankan hingga dewasa.

Anak-anak belajar secara alamiah untuk menjadi lebih baik. Seorang bayi yang belajar berjalan, setiap kali jatuh akan bangkit kembali. Berapa kali seorang anak terjatuh dari sepeda? Apakah dia akan berhenti dan meratap. Tidak, dia akan tertawa, bangkit lagi, dan bersepeda lebih baik. Ini adalah proses belajar yang luar biasa. Berani mencoba, berani jatuh dan berani mengevaluasi diri, ini yang sayangnya sering hilang pada saat kita menjadi manusia dewasa.

Jadi, kalau Anda sekarang adalah anak-anak, Anda mau menjadi siapa? Menjadi Spiderman? Batman? Donald Trump? Atau mau jadi Paris Hilton? Selamat berimajinasi
.


--------

Setelah dipikir-pikir, rasanya setelah dewasa kita terpasung dengan logika yang membuat kita terkungkung dalam batasan-batasanyang sebenarnya kita ciptakan sendiri. Membuat kita tak sekratif dulu, saktu kita masih kecil. Apalagi saat kita tertena masalah, seringkali kita terpasung dengan limitasi tersebut...

Kita seharusnya tidak membatasi dirikita sendiri dengan pikiran-pikiran yang negatif. layaknya anak-anak kta juga harus bisa selalu berpikir positif.

Never put any limitation since you want to start something. But if you have done, you know your limitation...
(Reza M. Syarief)


Demi masa [1]
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian[2],
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran[3].
(QS. Al-Ashr: 1-3)

Waw Sungguh berharga waktu yang diberikan oleh Allah kepada kita di dunia ini. Namun terkadang kita tidak menyadari bahwa kita harus mensyukuri setiap nikmat dan karunia yang diberikan oleh-Nya di tiap waktu yang kita jalani. Saat waktu kita lapang maupun disaat waktu kita sempit, ingatlah bahwa ada hikmah dibalik detik-detik waktu yang dijalani.

Aku berkata seperti ini karna, ku merasakan disaat waktu ku sempit, aku sering mengeluh, kapan aku memiliki waktu senggang, dan setelah ku memiliki waktu senggangku itu, ku justru berharap ku kan mendapatkan waktu sempitku kembali... phiuhh... terlihat sangat tidak bersyukur.. namun mungkin kebanyakan orang memikirkan dan melakukan hal yang sama..

Kuncinya sesungguhnya adalah mensyukuri apa yang kita jalani dan apa yang kita dapatkan di tiap-tiap detik yang berlalu. Saat senggang maupun saat sibuk adalah waktu terbaik yang diberikan-Nya untuk dimaknai dan dijalani untuk berprosen menggapai tujuan yang kita miliki...

Ingatkan aku jika ku sering mengeluh... karna waktuku yang tersisa di dunia ini sungguh berharga untuk dijalani....


Saya mendapatkan email dari milis tetangga.. Well... tadinya agak aku ignore.. tapi akhirnya aku tergelitik untuk membacanya juga dan cukup menginspirasiku dan memberikanku supply semangat lagi lagi dan lagi...

………

…………

………………

…………

………

……

Connecting to Heaven & Earth Messenger
Sign in...

TUHAN :
Kamu memanggilKu ?


AKU :
Memanggilmu?
Tidak.. Ini siapa ya?


T
UHAN :
Ini TUHAN.
Aku mendengar doamu.
Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.


AKU :
Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik.
Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk .


TUHAN :
Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.


AKU :
Nggak tau ya.
Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.
Hidup jadi seperti diburu-buru.
Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN :
Benar sekali..
Aktivitas memberimu kesibukan.
Tapi produktivitas memberimu hasil.
Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu.

AKU :
Saya mengerti itu.
Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya.
Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN :
Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk.
Di era Internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi misalnya.


AKU :
OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

TUHAN :
Berhentilah menganalisa hidup.
Jalani saja.
Analisalah yang membuatnya jadi rumit.

AKU :
Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?

TUHAN :
Hari ini adalah Hari esok yang kamu khawatirkan kemarin.
Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa.
Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu.
Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

AKU :
Tapi bagaimana mungkin Kita tidak khawatir jika Ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN :
Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari.
Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU :
Tapi begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN :
Rasa sakit tidak bisa dihindari,
Tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU :
Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

TUHAN :
Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan.
Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api.
Orang baik tidak dapat melewati rintangan, tanpa menderita.
Dengan pengalaman itu hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.

AKU :
Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?


TUHAN :
Ya.
Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras.
Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU :
Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu?
Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN :
Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental.
Kekuatan dari dalam diri bisa keluar melalui perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

AKU :
Sejujurnya, di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah...

TUHAN :
Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah.
Lihatlah ke dalam.
Melihat ke luar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga.
Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU :
Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita.
Apa yang dapat saya lakukan?

TUHAN :
Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain.
Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan.
Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.

AKU :
Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

TUHAN :
Selalulah melihat sudah berapa jauh kamu berjalan, daripada masih berapa jauh kamu harus berjalan..
Selalu hitung yang harus kamu syukuri, jangan hitung apa yang tidak kamu peroleh.

AKU :
Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN :
Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?".
Jika mereka bahagia, tidak Ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?"

AKU :
Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini?

TUHAN :
Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu.
Berhentilah mencari mengapa saya di sini.
Ciptakan tujuan itu.
Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU :
Bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini?

TUHAN :

Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan.
Peganglah saat ini dengan keyakinan.
Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

AKU :
Pertanyaan terakhir, Tuhan.
Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.

TUHAN :

Tidak Ada DOA yang tidak dijawab.
Seringkali jawabannya adalah TIDAK.


AKU :
Terima kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.


TUHAN :
Oke.
Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan.
Percayalah padaKu.
Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.



.........TUHAN has signed out


------||||------



Yap.... hidup ini akan terasa indah jika kita tahu cara melewatinya.... bersabar, berdoa, berusaha, berpikir positif dan percaya.... Segalanya akan terasa indah pada waktunya...



Ini adalah dua makanan yang tidak boleh aku makan secara bersamaan. Makanan yang berasal dari laut atau dari air dan makanan yang berasal dari daratan.

Makanan dari laut/ air yang sering aku makan antara lain ikan, udang, kerang, cumi, kepiting, dll. Sedangkan yag dari darat yang paling sering adalah ayam, susu, daging sapi, dll.


Nah, makanan yang berasal dari dua alam yang berbeda in itidak boleh aku makan secara bersamaan. Harus ada waktu jeda sekitar 1-2 jam untuk memakannya. Kalo tidak patuh ya alhasil... kena alergilah diriku ini. Seperti kemarin, aku makan ikan sarden bersamaan dengan makan ayam goreng tepung ala KFC gitu. E..... itu kan makannya sekitar jam 12an siang, nah dari jam 2an siang aku udah mulai gatal-gatal di badanku sampai magrib. Untung saja ikan sarden yang kumakan cuma kecil, kalo besar bisa merah2 kulitku.

Tapi aku beruntung tidak alergi makanan seperti ikan, udang dan kerang yang notabene makanan enak berprotein tinggi, hanya saja makannya tidak boleh bersamaan dengan makanan yang berasal dari darat.


Ngomong-ngomong soal alergi, aku pernah pergi ke pantai ke daerah selatan Yogyakarta.. aku lupa namanya pantai apa, tapi disana pasirnya pasir besi dan ada mercusuar-nya. Setelah cukup main-main di mercusuar-nya aku dan teman-teman, yang waktu itu adalah anak2 kirpad, main-mainlah kita di tepi pantai dan di air pantainya. Nah.. sepulang dari pantai itu, aku trus alergi berat gitu. Hampir satu tubuhku merah-merah ga jelas. Agak anget pula. Nah yang aku bingung, aku ini alergia apa?? Alergi pasir besi?, alergi angin di pantai, ato alergi air di pantai itu???? Waktu itu aku juga bingung, alhasil aku nggak bole mainmain di pantai lagi.

Tapi suatu saat waktu itu Mas Aji lagi KKN di Bantul sana, aku sempetin main ke pantai Parantritis dengan beliau. Memang, disana aku sama sekali tidak mainan air. Hanya di pasir-pasir besinya saja dan poto-poto. Dan sepulangnya aku dari sana, aku ga kenapa-kenapa. Nah aku jadi berkesimpulan mugkin air laut yang bikin aku alergi. Atau bisa saja pasir besinya waktu itu kemakan/ketelan secara tidak sengaja jadi aku bisa alergi.. Heheh... itulah alasan mengapa aku sangat menghindari pergi piknik ke pantai.

Saturday, January 10, 2009


HuaaaaAhhh.... Artikel yang judulnya : A General Measure of Work Stress: The Stress in General Scale benar-benar membuatku stress... Bagaimana tidak... aku ingin sekali menemukan alat ukur untuk mengukur stress yang dikeluarka oleh Stanton, dkk tapi ternyata sulit sekali. Ya... adanya yag harus bayar dari publisher gitu... tapi memang seharusnya ambil dari yang resmi siy. tapi biasanya ada yang mencantumkan item2 yang digunakan saat seorang peneliti mengambilnya dari artikel sumber. Huh... sayang banget... padahal aku butuh sekali... Seandainya saja Sage Pub lagi free trial pasti aku sangat senang sekali..

Kalau ada yang bisa membantuku mencari artikel tersebut, tolong banget yak... Hiks.. meskipun aku bisa pake alat ukur yang lain, tapi rasanya ga sreg deh... hiks...

Friday, January 2, 2009